Kamis, 13 April 2017

aktivitas biokimia mikroorganisme

Mikroorganisme memiliki berbagai aktivitas biokimia (pertumbuhan dan perbanyakan) dengan menggunakan raw material (nutrisi) yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Transformasi biokimia dapat timbul didalam dan diluar dari bakteri yang diatur oleh katalis biologis yang dikenal sebagai enzim. Setiap bakteri memiliki kemampuan dalam menggunakan enzim yang dimilikinya untuk degradasi karbohidrat, lemak, protein, dan asam amino. Metabolisme atau penggunaan dari molekul organik ini biasanya menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk identifikasi dan karakterisasi bakteri.

pengamatan aktivitas biokimia atau metabolisme mikroorganisme yang diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu dilakukan pula pengamatan pada molekul-molekul sederhana seperti asam amino dan monosakarida. Dan hasil dari berbagai uji ini digunakan untuk perincian dan identifikasi mikroorganisme. Penggunaan zat hara tergantung dari aktivitas metabolisme mikroba. Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktivitas metabolisme diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti zat pati, lemak, protein dan asam nukleat.

  •  Fermentasi Karbohidrat 
Fermentasi merupakan proses oksidasi biologi dalam keadaan anaerob dimana yang bertindak sebagai substrat adalah karbohidrat. Dimana hasil dari fermentase ini berbeda-beda bergantung pada jenis bakterinya misalnya saja asam laktat, asam cuka, CO2 dan asam tertentu lainnya. Uji fermentasi karbohidrat bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu bakteri dalam memfermentasikan karbohidrat. Medium yang digunakan adalah Glocose Agar, Sucrose Agar, dan Lactosa Agar. Hasil positif ditandai dengan adanya warna kuning dan munculnya gas CO2 .

  • Enzim katalase  
Beberapa bakteri yang memiliki flavoprotein dapat mereduksi O2 dengan menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) atau superoksida (O2-). Kedua bahan ini merupakan bahan yang toksik dan menghancurkan kompenen sel dengan sangat cepat. Bakteri harus dapat mempertahankan diri seperti dengan produksi O2 atau akan terbunuh. 

  • Uji oksidasi fermentasi 
Fermentasi dan oksidasi adalah dua proses penting dalam metabolisme mikroorganisme. Dimana tujuan akhirnya adalah akumulasi energi, baik untuk aktivitas mikroorganisme maupun untuk proses-proses biologis lain. Oksidasi umumnya dilakukan pada respirasi aerobic menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan fermentasi menghasilkan etanol dan gas. Adapun uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan karbohidrat dengan cara fermentasi atau oksidasi.

  • Uji H2S 
H2S diproduksi oleh beberapa jenis mikroorganisme melalui pemecahan asam amino yang mengandung unsur belerang (S) seperti lisin dan metionin. H2S dapat juga diproduksi melalui reduksi senyawa-senyawa belerang anorganik, misalnya : tiosulfat, sulfit atau sulfat. Adanya H2S dapat diamati dengan menambahkan garam-garam logam berat ke dalam medium. 

  • Tes IMViC 
Uji IMViC merupakan sebuah uji biokimia yang berguna dalam mengidentifikasi bakteri enterobacteriaceae. Dalam reaksi ini metabolisme yang terjadi pada medium agar akan menjadi indikator positif atau negatifnya suatu reaksi yang akan diintepretasikan sesuai dengan sifat biokimia bakteri sehingga akan membantu dalam menentukan klasifikasi dari bakteri yang diidentifikasi tersebut. IMViC sendiri terdiri dari Indole, Methyl Red, Voges Praskauer, dan Citrat. Keempatnya menjadi standar baku dalam menentukan sifat biokimiawi bakteri koliform.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar