Mikroorganisme memiliki berbagai aktivitas biokimia
(pertumbuhan dan perbanyakan) dengan menggunakan
raw material (nutrisi) yang diperoleh dari lingkungan
sekitarnya. Transformasi biokimia dapat timbul didalam dan diluar dari
bakteri yang diatur oleh katalis biologis yang dikenal
sebagai enzim. Setiap bakteri memiliki kemampuan dalam menggunakan
enzim yang dimilikinya untuk degradasi karbohidrat, lemak,
protein, dan asam amino. Metabolisme atau penggunaan
dari molekul organik ini biasanya menghasilkan produk
yang dapat digunakan untuk identifikasi dan karakterisasi
bakteri.
pengamatan aktivitas biokimia atau metabolisme mikroorganisme
yang diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk
menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti
karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu dilakukan pula pengamatan pada molekul-molekul
sederhana seperti asam amino dan monosakarida. Dan hasil dari
berbagai uji ini digunakan untuk perincian dan identifikasi
mikroorganisme. Penggunaan zat hara tergantung dari aktivitas metabolisme
mikroba. Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan
yang dapat digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktivitas metabolisme diketahui dari kemampuan
mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul
yang kompleks seperti zat pati, lemak, protein dan asam nukleat.
Fermentasi merupakan proses oksidasi biologi dalam
keadaan anaerob dimana yang bertindak sebagai
substrat adalah karbohidrat. Dimana hasil dari fermentase ini berbeda-beda
bergantung pada jenis bakterinya misalnya saja asam
laktat, asam cuka, CO2 dan asam tertentu lainnya. Uji fermentasi karbohidrat bertujuan untuk
mengetahui kemampuan suatu bakteri dalam
memfermentasikan karbohidrat. Medium
yang digunakan adalah Glocose Agar, Sucrose
Agar, dan Lactosa Agar. Hasil positif ditandai
dengan adanya warna kuning dan munculnya
gas CO2
.
Beberapa bakteri yang memiliki flavoprotein
dapat mereduksi O2 dengan menghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2) atau superoksida (O2-). Kedua bahan ini merupakan bahan yang toksik
dan menghancurkan kompenen sel dengan
sangat cepat. Bakteri harus dapat
mempertahankan diri seperti dengan produksi O2
atau akan terbunuh.
Fermentasi dan oksidasi adalah dua proses penting
dalam metabolisme mikroorganisme. Dimana tujuan
akhirnya adalah akumulasi energi, baik untuk aktivitas
mikroorganisme maupun untuk proses-proses biologis
lain. Oksidasi umumnya dilakukan pada respirasi aerobic
menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan fermentasi
menghasilkan etanol dan gas. Adapun uji ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan
karbohidrat dengan cara fermentasi atau oksidasi.
H2S diproduksi oleh beberapa jenis
mikroorganisme melalui pemecahan asam amino
yang mengandung unsur belerang (S) seperti lisin
dan metionin. H2S dapat juga diproduksi melalui
reduksi senyawa-senyawa belerang anorganik,
misalnya : tiosulfat, sulfit atau sulfat. Adanya H2S dapat diamati dengan menambahkan
garam-garam logam berat ke dalam medium.
Uji IMViC merupakan sebuah uji biokimia yang berguna
dalam mengidentifikasi bakteri enterobacteriaceae.
Dalam reaksi ini metabolisme yang terjadi pada
medium agar akan menjadi indikator positif atau
negatifnya suatu reaksi yang akan diintepretasikan
sesuai dengan sifat biokimia bakteri sehingga akan
membantu dalam menentukan klasifikasi dari bakteri
yang diidentifikasi tersebut. IMViC sendiri terdiri dari Indole, Methyl Red, Voges
Praskauer, dan Citrat. Keempatnya menjadi standar
baku dalam menentukan sifat biokimiawi bakteri
koliform.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar