Selasa, 23 Mei 2017

Manajemen Pengolahan Produk Sayuran sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani di Desa Balunijuk

Manajemen Pengolahan Produk Sayuran sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani di Desa Balunijuk

Sayuran merupakan tanaman hortikultura dimana bagian daun, batang, bunga, dapat dikonsumsi. Sama halnya dengan buah-buahan, sayuran juga memberikan manfaat bagi kesehatan karena pada sayuran juga terdapat vitamin, dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Selain memberikan manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi, sayuran juga memberikan nilai ekonomis karna sayuran dapat dijadikan sumber penghasilan bagi masyarakat.
            Di Indonesia yang merupakan negara agraria, berbagai macam jenis sayuran ditanam. Namun, tidak semua jenis sayuran dapat ditanam pada tiap daerah yang ada di Indonesia, misalnya di Bangka Belitung, tepatnya di desa Balunijuk, kecamatan Merawang. Balunijuk merupakan daerah dataran rendah dengN jenis sayuran yang dapat ditanam antara lain sawi, kangkung, bayam, kacang panjang dan pelbagai jenis sayuran yang dapat ditanam pada dataran rendah, sehingga desa ini dikenal sebagai pusat perdagangan sayuran.
            Sayur-sayuran tersebut selanjutnya akan dijual petani ke pengumpul, kemudian oleh pengumpul sayuran tersebut akan dibawa ke pasar-pasar tradisional yang ada di kota Pangkalpinang atau sekitarnya.  Selain pasar tradisional, sebenarnya para pengumpul atau pun petaninya langsung dapat menjual sayur-sayuran mereka ke pasar swalayan (supermarket) yang ada di kota Pangkalpinang seperti Hypermart dan Giant. Menurut IFPRI (2003) dalam Barus (2008), kehadiran pasar modern merupakan tantangan/ancaman dan sekaligus peluang bagi petani kecil dengan penjelasan sebagai berikut : (a) Supermarket membutuhkan volume produk pertanian yang relatif besar dengan kwalifikasi konsistensi  kwalitas  dan kwantitas yang tinggi; (b) Pertumbuhan supermarket memberikan peluang usaha yang baik bagi petani besar, terorganisasi dengan baik, dan dengan tingkat efisiensi yang tinggi; (c) Karena tuntutan kompetisi ( kwalitas, harga dan konsistensi) , supermarket mengembangkan sistem pengadaan barang yang tidak mudah dimasuki petani kecil; (d) Petani mengalami persoalan pengambilan keputusan yang kompleks pada aspek produksi, penjualan, sistem pembayaran dan sertifikat produk; (e) Keterbatasan infrakstruktur ( fisik dan kelembagaan) yang dihadapi dalam distribusi pemasaran dan adanya kompetisi pengadaan melalui impor; (f) Bagi petani yang mampu memnnuhi standar kwalitas dan memiliki kemampuan (skill) serta teknologi terkait dengan sistem pengadaan pasar modern, akan memperoleh keuntungan dan bahkan sebagai batu loncatan pasar global.
            Namun untuk dapat memasok sayuran ke pasar modern seperti Giant dan Hypermart memang tidak mudah. Mereka memiliki beberapa persyaratan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan dipasok diantaranya sayur tersebut harus segar dan higienis,  kemasan/packaging, warna sayuran. Persyaratan tersebut yang terkadang membuat petani kesulitan untuk memenuhinya. Sehingga petani memilih untuk menjual sayur-sayuran mereka ke pasar tradisional saja, karena di pasar tradisional tidak ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh petani. Menurut Krug (1991) dalam Wijaya (2012) setiap jenis sayuran memiliki persyaratan minimal yang harus dipenuhi yaitu :
1.      Sayuran tidak boleh cacat, bagian-bagiannya harus utuh,
2.      Harus sehat (tidak mengandung substansi yang mengganggu kesehatan).
3.      Berpenampilan segar. Pemberian air (diperciki, disemprot) tidak diperbilehkan.
4.      Sayuran harus bersih (tanpa ada benda-benda ikutan seperti tanah, pasir, bagian tanaman lain, sisa pupuk, flek bekas semprotan pestisida),
5.      Sayuran harus bebas dari bau dan rasa yang tidak semestinya (asing) yang mungkin timbul dari kegiatan panen (mesin pemanen), transportasi, penyimpanan dan pengepakan.
6.      Sayuran harus bebas dari sisa-sisa air (titik-titik air embun/hujan/semprotan).
7.      Sayuran harus sudah memenuhi kriteria panen (ukuran, warna).



Namun permasalahan sebenarnya bukanlah karena petani lebih memilih memasarkan sayuran di pasar tradisional ataupun pasar swalayan. Tetapi masalah sebenarnya adalah kurangnya manajemen pengolahan ketika pascapanen. Jika petani memperbaiki manajemen pengolahan terhadap sayuran tersebut, misalnya setelah panen, sayuran tersebut dicuci terlebih dahulu, kemudian memisahkan bagian yang rusak dengan yang tidak rusak, pengemasan sayuran tersebut dilakukan sebaik mungkin. Dengan begitu, nilai jual sayuran tersebut akan lebih tinggi, dan pendapatan petani dapat meningkat. Selain itu, petani juga dapat memasarkan sayuran mereka tidak hanya ke pasar tradisional, tetapi juga ke pasar swalayan.
Selain dibutuhkannya peran petani itu sendiri, pemerintah sebagai regulator juga sangat berperan dalam tercapainya kesejahteraan petani. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain:  
1.      Memberikan pendidikan dan pelatihan pada petani di desa Balunijuk.
Langkah awal yang dapat ditempuh pemerintah adalah dengan memberikan edukasi kepada para petani di desa Balunijuk tentang pentingnya pengolahan produk hasil pertanian, sehingga petani dapat melakukan perluasan pemasaran, dalam hal ini petani tidak hanya dapat memasarkan produk pertaniannya di pasar tradisional saja, tetapi juga dapat dipasarkan di pasar modern. Selanjutnya pemerintah dapat memberikan pelatihan misalnya penanaman menggunakan benih unggul, perawatan selama budidaya tanaman, panen, hingga pasca panen.
2.      Memberikan pinjaman modal
Kendala utama bagi petani dalam menjalankan usahanya adalah modal. Jika pemerintah memberikan pinjaman modal, maka usaha tani petani tersebut dapat berjalan lancar.



3.      Memberikan kemudahan dalam pelayanan birokrasi seperti pengurusan surat izin usaha
Salah satu kendala yang dihadapi petani adalah sulitnya birokrasi yang harus ditempuh oleh para petani sehingga hal ini menimbulkan keenggan pada petani.

Berdasarkan uraian diatas, maka upaya meningkatkan pendapatan petani di desa Balunijuk tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, diperlukan kerjasama yang baik antara petani dan pemerintah, sehingga tujuan kesejahteraan petani dapat tercapai.





















DAFTAR PUSTAKA

Barus. 2008. Analisis Sikap dan Minat Konsumen Dalam Membeli Buah-buahan di Carrefour, Plaza, Medan Fair dan Supermarket Brastagi, Medan. Universitas Sumatera Utara 2008.
Wijaya KA. 2012. Pengantar Agronomi Sayuran. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya




3 komentar:

  1. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

    Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
    Bonus yang tersedia saat ini
    Bonus new member Sportbook 100%
    Bonus new member Slot 100%
    Bonus new member Slot 50%
    Bonus new member ALL Game 20%
    Bonus Setiap hari 10%
    Bonus Setiap kali 3%
    Bonus mingguan Cashback 5%-10%
    Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
    Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
    Bonus Referral
    Minimal deposit hanya 10ribu

    EBOBET juga menyediakan berbagai layanan transaksi deposit dan withdraw Bank Lokal terlengkap Indonesia seperti Bank BCA - Bank BNI46 - Bank BRI - Bank Mandiri - Bank Danamon - Bank Cimb Niaga, OVO, Deposit via Ovo. Deposit via Dana, Deposit via Go Pay, Telkomsel dan XL.

    Situs :EBOBET
    WA : +855967598801

    BalasHapus
  2. Makasih infonya kak sehat dan sukses selalu
    nice

    BalasHapus